[Medan | 12 Agustus 2025] PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berencana merampingkan jumlah anak dan cucu usahanya secara signifikan, dari 60 menjadi hanya 22 entitas dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dengan target penyelesaian pada akhir 2027.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari transformasi bisnis yang dipicu oleh permintaan pemegang saham utama, BPI Danantara.
Perampingan dilakukan untuk menghilangkan tumpang-tindih bisnis antar anak usaha, sekaligus menutup atau melepas entitas yang bergerak di luar fokus utama perusahaan. Saat ini, Telkom bahkan masih memiliki sekitar 5% saham di PT Pefindo Biro Kredit yang tidak masuk dalam lini bisnis digital dan infrastruktur, yang kini menjadi arah strategis perseroan.
Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, memangkas biaya administrasi dan kepatuhan, serta memperkuat tata kelola perusahaan. Dengan struktur yang lebih ramping, Telkom akan memusatkan sumber daya pada bisnis inti seperti menara telekomunikasi, fiber optik, pusat data, layanan satelit, dan ekspansi internasional.
Langkah ini diyakini dapat mempercepat inovasi, memperbaiki profitabilitas, dan mempertebal daya saing di tengah persaingan industri digital yang semakin ketat. Meskipun begitu, proses perampingan berpotensi menghadapi tantangan, mulai dari hambatan regulasi, peralihan aset, hingga resistensi internal. Jika eksekusi berjalan lancar, restrukturisasi ini berpotensi memperkuat posisi Telkom sebagai pemimpin digital nasional dan meningkatkan sentimen positif di kalangan investor.