[Medan | 10 Oktober 2025] PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), perusahaan yang dikendalikan pengusaha Happy Hapsoro, mengumumkan rencana akuisisi mayoritas saham anak usaha Summarecon Agung Tbk (SMRA) senilai Rp175 miliar. Langkah ini dilakukan bersamaan dengan rencana penambahan modal melalui rights issue yang sedang menunggu persetujuan OJK.
Dalam keterbukaan informasi, BUVA menyebut akan mengambil alih 55% saham PT Bukit Permai Properti (BPP), pemilik aset hotel dan lahan premium di kawasan Pecatu, Bali, dari dua anak usaha SMRA. Akuisisi ini diharapkan memperkuat portofolio hotel mewah BUVA di destinasi wisata unggulan.
Manajemen menegaskan bahwa sinergi antara hotel eksisting dan aset baru akan difokuskan pada integrasi manajemen, pemasaran, dan operasional. BUVA melihat kawasan Pecatu memiliki potensi besar di segmen wisatawan kelas atas, sehingga pengembangan aset di wilayah tersebut dinilai strategis.
Dana akuisisi akan bersumber dari hasil rights issue, dan harga transaksi masih menunggu hasil valuasi independen dari KJPP. Proses akuisisi ditargetkan rampung sebelum akhir 2025. Selain akuisisi, BUVA juga menyiapkan revitalisasi hotel eksisting dan akuisisi lahan baru guna memperkuat daya saing dan meningkatkan pendapatan operasional.
Pasar menyambut positif langkah ekspansi ini. Harga saham BUVA melonjak 123% dalam sebulan, dari Rp336 pada 8 September menjadi Rp750 per 3 Oktober. Lonjakan ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek bisnis perusahaan, meski Bursa Efek Indonesia sempat menghentikan sementara perdagangannya sebagai langkah kehati-hatian.
Ke depan, BUVA berencana memperluas jaringan hotel ke kawasan wisata lain di Bali serta destinasi potensial seperti Lagoi dan Tarabitan, sejalan dengan ambisinya menjadi pemain utama di segmen hospitality premium.