IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Konflik Israel-Iran Memanas, Harga Minyak Bakal Tembus US$ 100?

By Aurelia Tanu 1 year ago Bisnis
Image source: AP/ ecsgeothermal.com
SHARE

[Medan | 16 April 2024] Iran telah meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal terhadap Israel pada hari Sabtu, 13 April 2024. Kementerian Luar Negeri Iran menyebutkan bahwa serangan tersebut dimaksudkan sebagai balasan atas serangan Israel terhadap gedung Konsulat Teheran di Damaskus pada awal bulan ini.

Serangan Iran ke Israel dikhawatirkan membawa dampak ekonomi terhadap seluruh dunia, termasuk salah satunya adalah peningkatan harga minyak. Sebagai informasi, ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, harga minyak melonjak hingga US$120 per barel karena kekhawatiran pasokan ketika negara-negara barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia yang menjadi salah satu eksportir minyak utama dunia.

Adapun setelah Iran menyerang Israel, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan hari Senin (14/4/2024) terpantau mencapai US$ 87,05 per barel, sedangkan harga minyak Brent mencapai US$ 91,56. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dapat mencapai US$ 100 per barel jika eskalasi konflik Israel-Iran berlanjut dan meluas.

Sejumlah analis pun mengatakan bahwa reaksi Israel terhadap serangan itu akan menjadi kunci bagi pasar global dalam beberapa hari dan minggu mendatang. Respons itu yang akan menentukan apakah tren kenaikan harga minyak mentah terus berkelanjutan, atau justru spike yakni kenaikan harga secara tajam untuk sementara waktu sebelum akhirnya turun kembali.

Di sisi lain, penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pun biasanya membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga dapat memberikan tekanan tambahan terhadap harga minyak.

You Might Also Like

Morgan Stanley Borong 28,19 Juta Saham AMRT, Ada Apa?

PTBA Bagi Dividen Rp 3,82 Triliun, Setara Rp 332 per Saham

ANTM Bakal Bagi Dividen 100% dari Laba 2024, Setara Rp 151,77

Saham KRAS Mendadak ARA, Ada Apa?

Mau Restrukturisasi dan Rombak Pengurus, Saham Garuda (GIAA) Siap Terbang?

TAGGED: harga minyak, harga minyak naik, Iran serang Israel, konflik timur tengah
Aurelia Tanu April 16, 2024 April 16, 2024
Previous Article Newsletter – 15 April 2024 | Saham Komoditas Bakal Kembali Meroket di Tahun 2024 Ini?
Next Article Rupiah Tembus Rp 16.000 per Dolar AS, Saham Apa yang Bakal Diuntungkan?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?