[Medan | 5 Agustus 2025] Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) akan resmi keluar dari mekanisme Full Call Auction (FCA) mulai 5 Agustus 2025. Sebelumnya, CDIA masuk FCA sejak 25 Juli 2025 setelah dua kali mengalami suspensi perdagangan akibat lonjakan harga yang terlalu cepat pasca-IPO.
FCA diterapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk saham dengan volatilitas tinggi dan likuiditas yang belum stabil, sebagai upaya perlindungan investor sekaligus evaluasi kelayakan perdagangan. Setelah melalui masa pemantauan dan memenuhi ambang batas volume serta nilai transaksi, CDIA dinilai layak kembali ke mekanisme perdagangan normal.
Selama berada dalam FCA, saham CDIA tetap menarik minat investor. Bahkan, pada 4 Agustus 2025, terjadi transaksi negosiasi jumbo sebanyak 150 juta saham di harga Rp1.750 dengan nilai mencapai Rp262,6 miliar. Meskipun transaksi ini tidak memengaruhi status FCA, aktivitas tersebut menunjukkan tingginya permintaan terhadap saham ini. Sebelumnya, CDIA juga kerap mencetak auto-reject atas (ARA) meskipun berada dalam skema FCA, menandakan sentimen beli yang masih dominan.
Dengan kembalinya CDIA ke mekanisme continuous trading, harga saham akan bergerak lebih likuid. Hal ini membuka peluang kelanjutan tren penguatan, terutama jika minat beli tetap terjaga. Sorotan pasar pun semakin tertuju pada potensi pergerakan saham ini, mengingat kasus serupa terjadi pada PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang melesat 25% sehari setelah keluar dari FCA pada 4 Agustus 2025.
Meski pengalaman COIN memberi sinyal positif, analis menilai pergerakan CDIA setelah FCA tidak sepenuhnya pasti. Potensi kenaikan memang terbuka, tetapi investor juga perlu mewaspadai aksi ambil untung (profit-taking) atau konsolidasi harga setelah reli panjang. Dengan sentimen positif dari keluarnya FCA dan minat pasar yang tinggi, CDIA berpotensi mencatat penguatan signifikan, meski volatilitas tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan.