[Medan | 9 Juli 2025] PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melakukan langkah strategis besar pada 4 Juli 2025 dengan membeli 585 juta lembar saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), setara dengan 9,62% kepemilikan, melalui pembelian langsung di pasar reguler.
Transaksi ini dilakukan pada harga Rp438 per saham, sehingga ITMG menanamkan dana sebesar Rp285,48 miliar untuk memperluas portofolio di sektor nikel yang sedang naik daun.
Sekretaris Perusahaan ITMG, Monika I. Krisnamurti, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang dan strategi diversifikasi ke industri pertambangan nikel. Pembelian dilakukan secara langsung dan bukan sebagai pengendali mayoritas.
Respon pasar terhadap aksi korporasi ini cukup menggembirakan bagi NICE. Pada penutupan perdagangan Selasa (8/7), saham NICE mencatat lonjakan luar biasa sebesar 24,86% menjadi Rp462, dengan volume perdagangan tinggi mencapai sekitar 40 juta lembar. Ini menempatkannya sebagai top mover sepanjang hari.
Sebaliknya, saham ITMG mengalami koreksi tipis sebesar 0,34%, menutup di Rp22.025, kemungkinan karena aksi distribusi investor setelah pengumuman pembelian besar tersebut.
Sebagai informasi, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) mencatatkan IPO pada awal 2024 dan memiliki tambang bijih nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Saham ini menunjukkan tren kenaikan yang solid sejak awal tahun, dengan reli sekitar 1,8–2% per hari sebelum lonjakan saat pembelian ITMG.
Para analis menyoroti bahwa saham ini sangat menarik karena cadangan nikel yang besar, diperkirakan mencapai 46,6 juta wet metrik ton, yang potensi keekonomisnya signifikan di industri kendaraan listrik global.
Adapun bagi NICE, masuknya ITMG sebagai pemegang saham signifikan meningkatkan kepercayaan pasar. Aksi ini terlihat mendorong harga saham secara tajam dan dapat membuka peluang kolaborasi, terutama dalam pengembangan smelter dan ekspansi produksi melalui integrasi hulu-hilir.
Sementara bagi ITMG, porsi investasi ini belum mempengaruhi valuasi ITMG secara signifikan, namun menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap sektor nikel. Aksi ini dapat menambah diversifikasi pendapatan di luar batubara, meski risiko integrasi tetap ada.