[Medan | 4 Juli 2025] Penawaran umum perdana saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menunjukkan antusiasme tinggi dari investor sejak dibuka pada 2 Juli dan diperpanjang hingga 7 Juli.
Berdasarkan data dari Bisnis.com, harga IPO sebesar Rp 190 per saham telah menyebabkan oversubscribed lebih dari 400 kali lipat, dengan permintaan masuk mencapai lebih dari Rp 30 triliun, sementara alokasi awal hanya sekitar 1% dari total saham yang ditawarkan.
Sebagai informasi, CDIA melepas 12,48 miliar saham atau sekitar 10% dari modal ditempatkan setelah IPO, menargetkan dana segar sebesar Rp 2,37 triliun. Harga IPO tersebut mencerminkan valuasi dengan rasio price-to-earnings (PER) sebesar 36,4 kali dan price-to-book value (PBV) sekitar 1,96 kali, lebih tinggi dari rata-rata PER industri (~22×), namun wajar dibanding pesaing dengan PBV sekitar 2,0×.
Investor terlihat optimistis terhadap prospek CDIA, terutama karena perusahaan ini berada di bawah grup Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, yang memiliki reputasi dalam membawa saham-saham anak perusahaannya mencetak reli pasca-IPO. Contohnya, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang pernah melonjak pesat dari harga awal saat masuk BEI.
CEO Stockwise, Andry Hakim, memproyeksikan potensi kenaikan jangka panjang saham CDIA hingga ke kisaran Rp 1.000 dalam 1–2 tahun mendatang, selama kondisi ekonomi makro dan pasar saham mendukung.
Rencana penggunaan dana juga dirancang untuk memperkuat portofolio infrastruktur perusahaan. Sebesar Rp 872 miliar dialokasikan untuk ekspansi logistik melalui penguatan anak usaha dan pembelian kapal, sedangkan sekitar Rp 1,5 triliun akan digunakan untuk pengembangan fasilitas pelabuhan, termasuk pembangunan tangki penyimpanan dan jaringan pipa ethylene