[Medan | 27 Mei 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,36% ke posisi 7.188 pada akhir sesi perdagangan hari Senin (26/5/2025).
Berdasarkan data dari Indeks Sektoral IDX-IC, tercatat ada tujuh sektor yang mengalami pelemahan. Penurunan terdalam terjadi pada sektor teknologi yang terkoreksi 2,05%, disusul sektor properti sebesar 1,47%, dan sektor industri sebesar 0,65%. Di sisi lain, empat sektor mencatatkan penguatan, dengan sektor bahan baku memimpin kenaikan sebesar 0,60%, disusul energi 0,54%, dan kesehatan 0,34%.
Menurut analisis Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan IHSG hari ini dipengaruhi oleh dinamika global, terutama kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Presiden Donald Trump memutuskan untuk menunda penerapan tarif 50% terhadap produk asal Uni Eropa. Penundaan ini dilakukan setelah pembicaraan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan kebijakan tersebut baru akan diberlakukan pada 9 Juli 2025, menggantikan rencana awal pada 1 Juni.
Meski penundaan ini sempat meredakan kekhawatiran pasar, ketidakpastian tetap tinggi, terutama setelah Trump kembali melontarkan ancaman tarif 25% terhadap produk iPhone yang tidak diproduksi di AS. Situasi ini dinilai mencerminkan inkonsistensi dan keraguan dalam arah kebijakan tarif, sehingga membuat pasar tetap waspada terhadap potensi perubahan kebijakan yang mendadak.
Dari dalam negeri, tekanan terhadap IHSG juga diperparah oleh aksi ambil untung (profit taking) jelang libur panjang. Namun demikian, terdapat faktor penopang positif, di antaranya arus masuk modal asing (capital inflow) dan rencana stimulus fiskal dari pemerintah.
Pilarmas mencatat, berdasarkan laporan Bank Indonesia, dalam periode 19–22 Mei 2025, terjadi aliran dana asing masuk ke pasar keuangan domestik senilai Rp14,73 triliun. Sementara dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengumumkan rencana penurunan tarif transportasi (kereta api, pesawat, kapal ferry, dan tol), serta pemangkasan tarif listrik hingga 50% selama musim libur sekolah Juni–Juli 2025 untuk mendorong konsumsi masyarakat.