[Medan | 17 Juni 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,68% ke level 7.117 pada perdagangan Senin (16/6). Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, penurunan ini terjadi karena investor bersikap hati-hati di tengah ketegangan geopolitik yang memanas dan sinyal ekonomi global yang masih bervariasi.
Pilarmas menjelaskan bahwa pasar mencermati data ekonomi terbaru dari China serta eskalasi konflik di Timur Tengah. Di satu sisi, penjualan ritel di China pada Mei mencatat pertumbuhan tercepat dalam 15 bulan, menunjukkan adanya peningkatan permintaan konsumen. Namun, produksi industrinya justru melambat dan berada di titik terendah dalam enam bulan, di bawah ekspektasi pasar.
Sementara itu, konflik antara Israel dan Iran terus memanas. Kedua negara melancarkan serangan selama tiga hari berturut-turut hingga Minggu, dengan infrastruktur energi menjadi target utama. Ketegangan ini mendorong kenaikan harga minyak dan meningkatkan ketidakpastian di pasar global. Iran bahkan mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur utama distribusi minyak dunia.
Dari dalam negeri, Pilarmas mencatat bahwa Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya capital inflow senilai Rp 5,20 triliun pada pekan kedua Juni 2025, sedikit lebih tinggi dibanding pekan sebelumnya sebesar Rp 5,19 triliun. Masuknya dana asing ini dinilai meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan domestik, dan berpotensi menjadi katalis positif bagi stabilitas pasar dan pergerakan IHSG ke depan.