[Medan | 22 Agustus 2025] Hashim Sujono Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto, kembali memperbesar kepemilikan di PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge melalui PT Investasi Sukses Bersama (ISB).
Pada Selasa (19/8/2025), ISB membeli 10,7 juta lembar saham WIFI senilai Rp32,21 miliar dengan harga Rp3.000 per lembar. Transaksi ini dilakukan di atas harga penutupan harian sebesar Rp2.770 per saham, atau lebih tinggi sekitar 8,3%. Sebelumnya, pada Jumat (8/8/2025), ISB juga mengakumulasi 30,1 juta saham WIFI senilai Rp86,67 miliar di harga Rp2.880 per lembar, 12% lebih tinggi dari harga penutupan saat itu.
Dengan tambahan pembelian ini, ISB kini menguasai 2,89 miliar saham WIFI atau 54,22% dari total saham beredar. Sejak Januari 2025, porsi Hashim di Surge memang terus bertambah setelah melalui PT Arsari Sentra Data mengakuisisi 45% saham ISB dari Tinawati, yang sebelumnya menjadi pemegang saham pengendali.
Dari sisi pasar, saham WIFI terus menunjukkan tren positif. Pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.14 WIB, saham WIFI bergerak naik 2,17% ke level Rp2.820 per saham. Sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD), harga sahamnya sudah melesat 591,62% dengan kapitalisasi pasar mendekati Rp15 triliun.
Kinerja harga saham sejalan dengan ekspansi agresif Surge dalam membangun infrastruktur digital. Perseroan menargetkan 40 juta homepass fiber to the home (FTTH) dalam lima tahun, dengan realisasi awal 5 juta homepass dalam 12 bulan. Untuk memperkuat permodalan, emiten ini juga menggelar rights issue, menerbitkan obligasi, serta menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak.
Selain itu, Surge tengah membidik peluang besar melalui akuisisi PT Link Net Tbk. (LINK) dari Axiata Group. Perseroan sudah masuk tahap negosiasi dan proses bidding. Jika terealisasi, akuisisi ini akan menambah kapasitas jaringan sekaligus memperluas basis homepass yang dimiliki.
Di sisi lain, Axiata Group bersama XL Axiata sebelumnya membeli 66,03% saham LINK dari Grup Lippo pada 2022 dengan nilai sekitar Rp8,72 triliun. Saat ini, Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd. masih memegang 75,42% saham LINK, sementara XL Axiata memiliki 3,9% dan sisanya beredar di publik.
Dengan langkah akumulasi saham yang konsisten dilakukan Hashim serta rencana ekspansi agresif Surge, pasar kini menyoroti apakah strategi ini akan berbuah penguatan lebih lanjut pada fundamental maupun valuasi saham WIFI.