[Medan | 14 Juli 2025] Pengusaha sekaligus adik kandung dari Presiden Prabowo Subianto, melalui perusahaannya, PT Investasi Sukses Bersama (ISB), baru saja memborong 750 juta saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Usai pertambahan tersebut, total kepemilikan ISB di WIFI bertambah menjadi sekitar 1,94 miliar saham atau 61,19% per 9 Juli 2025. Sebelumnya, kepemilikannya sekitar 1,19 miliar atau 49,70%. Tidak diketahui pasti kapan dan berapa harga transaksi pembelian tersebut. Namun, pada 10 Juli 2025, Surge dalam keterbukaan informasi menyampaikan jumlah saham WIFI yang beredar telah bertambah menjadi 3,34 miliar saham, usai menggelar rights issue 2,94 miliar saham.
Sebagai informasi, WIFI punya agenda right issue sebesar Rp5,89 triliun, dan ISB disebut-sebut sebagai pembeli siaga untuk aksi korporasi itu. Nantinya, dana hasil dari rights issue ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan WIFI untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Jaringan Infra Andalan (JIA).
Seluruh dana tersebut akan digunakan oleh JIA untuk melakukan setoran modal kepada entitas anaknya yaitu PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE). Sekitar Rp5,8 triliun akan digunakan untuk pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) untuk 5 juta homepass yang berlokasi di Pulau Jawa. Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja IJE.
Sementara secara fundamental, kinerja keuangan WIFI terlihat sangat kuat. Per 30 Juni 2025, perusahaan mencatat laba bersih Rp 227,74 miliar, melonjak 153% YoY (dari Rp 89,86 miliar) dan pendapatan Rp 513,46 miliar, naik 66% dibanding periode yang sama tahun lalu. Bahkan, laba usaha tumbuh 155,8% menjadi Rp 379,13 miliar, sementara kas bersih melesat dari Rp 18,5 miliar menjadi Rp 1,04 triliun berkat dukungan obligasi Rp 2,5 triliun dan rights issue.
Tak hanya itu, perusahaan juga mengungkapkan rencana ekspansi agresif dengan target menambah 2,5 juta homepass hingga akhir tahun 2025, sebuah langkah ekspansif yang diyakini bakal memperkuat posisi WIFI di tengah persaingan ketat di sektor broadband dan layanan tower sharing, serta menjadikan WIFI sebagai salah satu pemain utama di sektor infrastruktur digital dan jaringan rumah di Indonesia.
Aksi korporasi oleh ISB mempertegas posisi WIFI sebagai perusahaan infrastruktur digital yang siap “go big”. Masuknya Hashim sebagai pemegang saham besar menambah keyakinan investor akan prospek jangka panjang perusahaan. Aksi pembelian ini juga menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan melihat valuasi saham WIFI masih atraktif, terutama jika mempertimbangkan potensi recurring income dari jaringan internet rumah yang terus berkembang, serta momentum pertumbuhan sektor digital di Indonesia.