[Medan | 9 Oktober 2025] PT Petrosea Tbk (PTRO), emiten energi dan pertambangan milik konglomerat Prajogo Pangestu, memperluas ekspansi bisnisnya ke luar negeri dengan menggarap proyek tambang bernilai Rp432 miliar di Pakistan.
Proyek ini dikerjakan melalui anak usaha Petrosea Solutions Pakistan (Private) Limited, yang menandatangani perjanjian awal (Limited Notice to Proceed) dengan Reko Diq Mining Company (Private) Limited, perusahaan tambang emas dan tembaga besar di Karachi.
Presiden Direktur Petrosea, Michael, menjelaskan bahwa proyek ini bernilai US$26,2 juta dengan estimasi masa pengerjaan sekitar 10 bulan. Lingkup pekerjaannya mencakup pembangunan fondasi beton untuk dry plant, wet plant, dan infrastruktur non-proses seperti pekerjaan tanah (earthworks).
Michael menegaskan, proyek ini menjadi langkah strategis Petrosea untuk memperluas lini bisnis jasa EPC (Engineering, Procurement & Construction) sekaligus memperkuat posisi di pasar global. “Penandatanganan perjanjian ini merepresentasikan ekspansi dan pengembangan bisnis EPC serta perluasan basis klien ke luar Indonesia guna memastikan pertumbuhan yang terdiversifikasi dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ekspansi ini juga melanjutkan strategi diversifikasi Petrosea, terutama setelah anak usahanya, Hafar, mulai memperluas portofolio ke bisnis EPCI (Engineering, Procurement, Construction & Installation) lepas pantai.
Meski sudah melesat tajam, potensi penguatan PTRO masih terbuka, setidaknya dari sisi fundamental dan sentimen bisnis. Proyek baru di Pakistan bisa menjadi catalyst bagi kinerja keuangan Petrosea tahun depan, apalagi jika perusahaan berhasil menjaga efisiensi dan memperluas kontrak EPC di luar negeri.