[Medan | 8 Oktober 2025] Rencana PT Super Bank Indonesia (Superbank) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin menguat. Bank digital yang dimiliki Grup Emtek dan Grab ini dikabarkan tengah memasuki tahap uji minat (investor education meeting) yang dijadwalkan berlangsung pertengahan Oktober 2025.
Mengutip laporan Stockbit Sekuritas, pertemuan tersebut akan menjadi ajang penjajakan minat investor terhadap rencana penawaran saham perdana (IPO) Superbank. Dari hasil IPO nantinya, sekitar 70% dana akan digunakan sebagai modal kerja untuk ekspansi penyaluran kredit, sementara sisanya dialokasikan untuk belanja modal dan pengembangan sistem teknologi informasi.
Dalam rencana IPO ini, CLSA Sekuritas akan berperan sebagai joint global coordinator, bersama Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi. Meski demikian, manajemen Superbank belum memberikan konfirmasi resmi dan memilih fokus pada kinerja operasional serta penguatan ekosistem digital bersama Grab, OVO, dan Emtek.
Dari sisi kepemilikan, Superbank saat ini dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi (EMTK) melalui PT Elang Media Visitama sebesar 31,11%, Grab melalui PT Kudo Teknologi Indonesia 19,16%, A5–DB Holdings 11,52%, GXS Bank 12%, KakaoBank 9,95%, dan Singtel Alpha Investments 8,46%.
Sepanjang semester I-2025, Superbank mencatat kinerja positif dengan laba bersih Rp20 miliar, berbalik dari rugi Rp188 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kredit yang disalurkan melonjak 123% menjadi Rp8,4 triliun, sementara total aset tumbuh 122% menjadi Rp15 triliun. Net Interest Margin (NIM) juga menguat ke 10,2% dari 8,1% setahun lalu.
Jika IPO benar terlaksana pada Oktober ini, langkah Superbank bisa menjadi katalis bagi saham EMTK sebagai induk usaha utama, mengingat peningkatan valuasi dan ekspektasi sinergi ekosistem digital. Selain itu, keberhasilan IPO juga dapat memperkuat sentimen terhadap sektor digital banking di BEI, yang selama ini didominasi oleh saham-saham seperti ARTO, BBYB, dan BANK.