IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Bisnis

Data Tenaga Kerja AS Solid, IHSG dan Obligasi Bakal Tertekan?

By Aurelia Tanu 5 months ago Bisnis
Image source: AP/ katadata.co.id
SHARE

[Medan | 13 Januari 2025] Data Non Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat untuk bulan Desember yang dirilis pada Jumat (10/1) secara tak terduga naik. Laporan resmi menunjukkan penambahan 256 ribu pekerja baru, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 160 ribu. Angka ini juga lebih tinggi dari revisi data bulan sebelumnya sebesar 212 ribu.

Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, data NFP yang kuat telah menciptakan kegelisahan di pasar karena akan menjadi faktor penting dalam prospek suku bunga Federal Reserve (The Fed). Kenaikan angka tenaga kerja ini mengindikasikan ketahanan pasar tenaga kerja di tengah inflasi yang masih lesu.

Namun, risalah rapat The Fed untuk bulan Desember menunjukkan bahwa pembuat kebijakan akan berhati-hati dalam memangkas suku bunga lebih lanjut, terutama dengan adanya tekanan inflasi dari kebijakan proteksionis dan ekspansif di bawah Presiden terpilih Donald Trump. Ketidakpastian mengenai kebijakan ekonomi Trump diperkirakan meningkat menjelang pelantikannya pada 20 Januari 2025.

Rilis data NFP yang kuat memicu potensi kenaikan yield US Treasury 10 tahun hingga breakout level 5%. Selain itu, indeks dolar AS (DXY) diperkirakan rally melewati level 110. Kenaikan ini diprediksi akan memicu arus keluar dana asing (foreign outflow) dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah dan menjadi katalis negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Di sisi pasar obligasi Indonesia, kenaikan yield US Treasury akan menyebabkan tekanan pada pasar domestik. Yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun diperkirakan turut naik. Hal ini berpotensi memunculkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Jika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun karena obligasi yang ada menjadi kurang menarik dibandingkan obligasi baru dengan kupon lebih tinggi.

Adapun untuk perdagangan Senin (13/1), Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG akan tetap volatile dan cenderung sideways, dengan area support berada di 7.029 dan resistance di 7.129.

 

 

You Might Also Like

Morgan Stanley Borong 28,19 Juta Saham AMRT, Ada Apa?

PTBA Bagi Dividen Rp 3,82 Triliun, Setara Rp 332 per Saham

ANTM Bakal Bagi Dividen 100% dari Laba 2024, Setara Rp 151,77

Saham KRAS Mendadak ARA, Ada Apa?

Mau Restrukturisasi dan Rombak Pengurus, Saham Garuda (GIAA) Siap Terbang?

TAGGED: IHSG, IHSG hari ini, pasar obligasi, Saham, saham hari ini
Aurelia Tanu January 13, 2025 January 13, 2025
Previous Article Siswa SD di Medan Dihukum Belajar di Lantai Akibat SPP Menunggak
Next Article CBDK, DGWG, OBAT Listing Hari Ini, Mana Yang Bakalan ARA?
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?