[Medan | 24 Juli 2025] Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tengah merancang strategi komprehensif untuk mendukung proses restrukturisasi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Salah satu fokus utama adalah penyehatan layanan dan keuangan maskapai melalui serangkaian aksi korporasi (corporate action).
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa rencana ini termasuk penambahan armada pesawat guna mengatasi keluhan penurunan layanan yang dialami penumpang. Pendanaan untuk hal ini diperkirakan berasal dari dua sumber, cash maupun non‑cash, sejalan dengan tahap restrukturisasi keseluruhan maskapai.
Tahun lalu, Danantara melalui Danantara Asset Management telah menyuntikkan shareholder loan sebesar USD 450 juta (setara Rp 6,65 triliun) kepada Garuda dan Citilink Indonesia.
Adapun sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk Citilink. Suntikan dana ini ditujukan untuk mendukung program maintenance, repair, overhaul (MRO), serta memperkuat struktur permodalan sebelum masuk ke tahap restrukturisasi formal.
Menurut informasi dari Garuda, armada mereka saat ini terdiri dari 77 pesawat, termasuk Airbus A330 dan Boeing 777. Namun, jumlah ini dinilai masih terbatas untuk memenuhi permintaan layanan optimal.
Sebagai bagian dari 22 agenda kerja prioritas BPI Danantara pada sisa tahun 2025, penyehatan Garuda menjadi salah satu program unggulan. Restrukturisasi ini mencakup optimalisasi operasional serta upaya meningkatkan kualitas layanan, agar maskapai plat merah ini kembali menjadi entitas yang sehat dan kompetitif.