[Medan | 20 Mei 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Senin (19/5/2025) dengan penguatan sebesar 0,49% ke level 7.141. Dari total saham yang diperdagangkan, 409 mencatatkan kenaikan, 225 mengalami penurunan, dan 173 bergerak stagnan.
Secara sektoral, sektor transportasi mencatat kinerja paling impresif dengan kenaikan 3,09%, diikuti sektor bahan baku sebesar 1,99% dan sektor energi 1,97%. Sementara itu, sektor teknologi dan properti mencatat pelemahan masing-masing sebesar 1,06% dan 0,11%.
Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, penguatan IHSG hari ini didorong oleh masuknya aliran dana asing (capital inflow), yang dipicu oleh penurunan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Moody’s dari Aaa menjadi Aa1. Data Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa sepanjang minggu kedua Mei 2025, arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik mencapai Rp 4,14 triliun.
Kondisi ini menunjukkan bahwa investor global mulai melakukan akumulasi kembali terhadap pasar saham Indonesia. Penurunan peringkat kredit AS turut mendorong pergeseran dana ke pasar negara berkembang (emerging markets), termasuk Indonesia.
Kinerja IHSG yang positif ini juga terjadi di tengah tren pelemahan di bursa Asia, menyusul rilis data ekonomi China yang mengecewakan. Penjualan ritel China pada April hanya tumbuh 5,1% (yoy), turun dari 5,9% pada Maret dan di bawah ekspektasi pasar. Sementara itu, produksi industri memang melampaui proyeksi, tetapi melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Investasi aset tetap juga berada sedikit di bawah ekspektasi, dan tingkat pengangguran hanya menurun tipis—mengindikasikan stabilitas pasar tenaga kerja China yang masih terbatas.
Secara keseluruhan, kombinasi dari sentimen global seperti penurunan peringkat kredit AS, serta data ekonomi China yang kurang menggembirakan, membuat pasar melihat peluang lebih besar di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang saat ini menunjukkan stabilitas ekonomi relatif lebih baik.