[Medan | 4 September 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau dengan kenaikan 1,08% ke level 7.885 pada perdagangan Rabu (3/9/2025). Penguatan ini memperpanjang tren positif IHSG selama dua hari beruntun, meski sempat menembus level psikologis 7.900 secara intraday.
Secara sektoral, saham energi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,49%, sementara sektor properti terkoreksi paling dalam sebesar 0,99%. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai penguatan IHSG terjadi di tengah penguatan rupiah dan pelemahan mayoritas bursa regional Asia.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah tipis 1,5 poin atau 0,01% ke level Rp16.415 per dolar AS. Sementara itu, indeks saham Asia cenderung tertekan, seperti Shanghai Composite turun 1,16%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,60%, Nikkei Jepang melemah 0,82%, dan Straits Times Singapura turun tipis 0,21%.
Menurut Herditya, kondisi pasar domestik yang semakin kondusif mendorong investor kembali masuk ke pasar modal Indonesia. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menambahkan bahwa penguatan IHSG terutama didorong saham berkapitalisasi besar, dengan dukungan indikator teknikal seperti Stochastic RSI yang membentuk golden cross dan MACD yang mulai menyempit.
Meskipun begitu, analis mengingatkan potensi aksi profit taking pada perdagangan Kamis (4/9/2025). Pasalnya, libur panjang akhir pekan kerap dimanfaatkan investor untuk mengamankan keuntungan setelah reli harga saham. Sentimen ini muncul karena saat libur bursa, investor tidak bisa bereaksi terhadap perkembangan global yang bisa berdampak negatif, sehingga kecenderungan untuk merealisasikan cuan sebelum libur meningkat.
IHSG hari ini diperkirakan bergerak dengan support di 7.800 dan resistance di 7.970 menurut Phintraco Sekuritas. MNC Sekuritas memperkirakan kisaran support 7.858 dan resistance 7.931, dengan fokus investor pada data tenaga kerja AS serta pergerakan harga emas yang masih menguat.
Rekomendasi saham dari Phintraco Sekuritas mencakup PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO). Sementara itu, MNC Sekuritas merekomendasikan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).