[Medan | 14 November 2025] PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dikabarkan mulai merealisasikan rencana ekspansi ke bisnis bauksit melalui akuisisi 45% saham PT Laman Mining. Emiten kongsi Grup Salim dan Bakrie tersebut telah membayar sebagian uang muka setelah menandatangani term sheet dengan pemegang saham pengendali Laman Mining, PT Supreme Global Investment, pada 25 September 2025.
Nilai transaksi akuisisi ini mencapai US$59,1 juta atau sekitar Rp984,96 miliar. Pembayaran akan dilakukan dalam dua tahap: uang muka US$20 juta yang ditargetkan selesai akhir 2025, disusul pelunasan US$39,1 juta setelah terpenuhinya syarat penyelesaian (conditions precedents). Deadline penyelesaian ditetapkan paling lambat 30 Oktober 2026.
Advisor BUMI, Christopher Fong, menyatakan akuisisi ini merupakan langkah strategis untuk mendiversifikasi portofolio mineral, sejalan dengan akuisisi aset emas dan tembaga Wolfram Limited di Australia yang diselesaikan sebelumnya senilai AUS$63,5 juta.
BUMI juga akan segera mengumumkan rencana pembiayaan akuisisi serta strategi bisnis terkait portofolio bauksit tersebut. Selain itu, perseroan berencana mengambil alih 55% saham PT Supreme Alumina Indonesia (SAI), anak usaha Laman Mining yang tengah menyiapkan proyek pabrik alumina berskala besar.
Profil & Konsesi Laman Mining
Laman Mining mengelola konsesi tambang bauksit seluas 13.575 hektare di Ketapang, Kalimantan Barat, dengan izin usaha pertambangan (IUP) hingga Februari 2032. Presiden Direktur Laman Mining, Agustinus Tan, menyatakan infrastruktur tambang telah disiapkan sejak 2018, termasuk pembangunan jalan angkut 14 km menuju pelabuhan Kuala Tolak.
Potensi cadangan bauksit di wilayah sekitar dinilai masih besar dan dapat dieksplorasi lebih lanjut. Saat ini SAI mempersiapkan pembangunan pabrik alumina senilai US$1,5 miliar, dengan kapasitas produksi 2,4 juta ton alumina per tahun dan input 7,9 juta ton bauksit. Konstruksi ditargetkan mulai kuartal II-2026 dan produksi komersial diharapkan dapat dilakukan sekitar satu tahun setelahnya.
Prospek BUMI Menurut Analis
Langkah agresif BUMI mengakuisisi aset mineral logam mendapat respons positif dari para analis.
Analis Sucor Sekuritas, Yoga Ahmad Gifari, menilai strategi ini dapat memperkuat target BUMI untuk memperoleh 50% EBITDA dari bisnis non-batu bara pada 2030. Diversifikasi ke bauksit, emas, dan tembaga berpotensi meningkatkan margin jangka panjang dan mengurangi ketergantungan pada bisnis batu bara termal.
Samuel Sekuritas juga menilai akuisisi mineral logam memberi katalis positif di tengah tren pelemahan harga batu bara, sekaligus membuka peluang re-rating saham BUMI. Dengan DER yang telah turun ke 0,5x pascarestrukturisasi utang, BUMI dinilai memiliki ruang pendanaan cukup luas untuk ekspansi anorganik melalui penerbitan obligasi atau instrumen utang lain.

