[Medan | 22 Mei 2025] Bank Indonesia (BI) akhirnya mengambil langkah pelonggaran moneter dengan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20–21 Mei 2025. Bersamaan dengan itu, BI juga memangkas suku bunga deposit facility menjadi 4,75% dan lending facility ke 6,25%.
Kebijakan ini disambut positif oleh pelaku pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,67% ke level 7.142 pada Rabu (21/5/2025), mencerminkan optimisme investor terhadap prospek pelonggaran moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Terdapat tiga faktor utama yang mendorong keputusan BI. Pertama, indikasi perlambatan ekonomi domestik, seiring pertumbuhan yang melambat di kuartal I-2025. Kedua, inflasi yang terjaga di bawah 2% (yoy) dan masih dalam koridor target BI. Ketiga, penguatan nilai tukar rupiah, yang memberikan ruang bagi BI untuk menjaga stabilitas eksternal sambil mendorong stimulus moneter.
Menurut Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Irsyady Hanief, pemangkasan suku bunga ini dapat meningkatkan likuiditas dan mendorong minat investor terhadap aset berisiko seperti saham.
Langkah ini juga dilakukan pada momen yang strategis, setelah rupiah menguat dari Rp16.400 menjadi Rp16.100 per dolar AS, serta didukung oleh meredanya tensi perang dagang dan penurunan peringkat utang AS oleh Moody’s dari Aaa menjadi Aa1, yang ikut mendorong arus modal masuk ke emerging market.