[Medan | 21 Agustus 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 1,03% atau naik 80,87 poin ke level 7.943,82 pada perdagangan Selasa (20/8/2025). Lonjakan ini terjadi setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5%. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.863,86–7.952,34 dengan nilai transaksi mencapai Rp19,85 triliun.
Sektor keuangan menjadi motor penggerak dengan kenaikan 1,35%, diikuti konsumer primer 1,13% dan properti 1,11%. Saham perbankan jumbo kompak menguat, dipimpin BMRI (+3,13%), BBRI (+2,72%), dan BBNI (+2,31%) yang menyumbang hampir 35 poin pada kenaikan IHSG. Tidak ketinggalan BBTN melesat 5,18%, disusul BRIS dan BNGA yang juga menghijau. Dari sisi konglomerasi, BRPT naik 5,38% dan DCII 1,03% turut memperkuat reli indeks.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan pemangkasan ini dilakukan karena inflasi diperkirakan tetap rendah dalam kisaran 2,5±1%, stabilitas rupiah terjaga, serta perlunya dorongan tambahan untuk pertumbuhan ekonomi. Perry juga membuka peluang ruang pemangkasan lebih lanjut bila kondisi mendukung.
Keputusan ini menjadi katalis positif bagi pasar. Analis pasar modal Hendra Wardana menilai, IHSG berpeluang kembali menguji level 8.000 dalam waktu dekat. “Jika mampu menembus 8.017, indeks berpotensi menuju resistance jangka panjang di 8.118–8.206, dengan support kuat di 7.800–7.873,” jelasnya.
Senada, penggiat pasar modal Reydi Octa menilai keputusan BI memangkas suku bunga memberi kejutan positif, karena konsensus sebelumnya memperkirakan suku bunga akan ditahan di 5,25%. Menurutnya, sektor-sektor sensitif terhadap bunga seperti perbankan dan properti akan menjadi motor kenaikan IHSG.
Dengan kombinasi sentimen suku bunga lebih akomodatif, derasnya arus dana asing, serta rebound saham-saham big cap, peluang IHSG menembus level psikologis 8.000 kembali terbuka lebar. Namun, penguatan ini tetap perlu diwaspadai bila terjadi aksi ambil untung jangka pendek di sekitar area resistance.