[Medan | 28 Agustus 2025] Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang mengelola Proyek Emas Pani di Gorontalo dikabarkan akan menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Saat ini, perusahaan tersebut disebut sudah mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tengah memasuki tahap registrasi kedua.
Jika tidak ada hambatan, IPO akan digelar pada September 2025 dan digadang-gadang menjadi salah satu penawaran saham terbesar tahun ini.
Entitas MDKA yang akan IPO ini dikabarkan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter). Namun hingga kini, baik pihak sekuritas maupun manajemen MDKA belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana tersebut.
Proyek Emas Pani sendiri dikelola oleh PT Merdeka Gold Resources, anak usaha MDKA. Proyek ini berlokasi di Gunung Pani, Sulawesi, dan ditargetkan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia bahkan Asia Pasifik, dengan kandungan lebih dari 7 juta ounces emas.
Tahap awal pengembangan Proyek Emas Pani akan menggunakan metode heap leach dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun dan produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun. Pada tahap berikutnya, perusahaan akan membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton per tahun dan ekspansi hingga 12 juta ton pada 2030. Dengan kombinasi heap leach dan CIL, kapasitas pengolahan emas ditargetkan mencapai 19 juta ton bijih per tahun.
Hingga akhir kuartal II-2025, progres pengembangan proyek telah mencapai 67%. Pekerjaan rekayasa detail dan pengadaan sudah rampung, sementara kontraktor lokal tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pemrosesan dan kelistrikan. Fasilitas pelabuhan sudah beroperasi dan tempat penyimpanan bahan bakar juga tersedia. Perusahaan menargetkan commissioning selesai pada akhir 2025, sehingga produksi emas pertama bisa dimulai pada kuartal I-2026.