[Medan | 25 Juli 2025] Pasar modal Indonesia dikejutkan oleh transaksi crossing jumbo di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp1,28 triliun pada sesi II perdagangan Kamis (24/7). Aksi ini tercatat dilakukan di pasar negosiasi pada harga Rp8.494 per saham, sedikit di bawah harga pasar reguler BBCA yang ditutup di level Rp8.500.
Transaksi besar ini memicu spekulasi pasar mengenai potensi aksi korporasi atau manuver strategis dari investor institusi besar, karena volume crossing mencapai 151 juta saham, atau sekitar 0,62% dari total saham beredar BBCA.
Crossing dalam jumlah jumbo umumnya melibatkan institusi besar, baik domestik maupun asing. Analis pasar menilai, aksi ini bisa menjadi sinyal adanya akumulasi oleh investor jangka panjang yang melihat valuasi BBCA sudah menarik pasca koreksi tajam sejak awal tahun. Sejauh ini, saham BBCA tercatat turun sekitar 14,14% secara YTD.
Meskipun dilakukan di pasar negosiasi, efek dari crossing ini tidak bisa diabaikan. Sentimen positif langsung menyebar ke saham bank besar lainnya, membuat sektor keuangan menjadi salah satu penopang utama kenaikan IHSG ke level 7.530.
Selain BBCA, saham BMRI juga mencatat transaksi crossing senilai Rp141,5 miliar, menambah keyakinan pasar terhadap sektor perbankan.
Meskipun begitu, belum ada konfirmasi resmi mengenai pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Namun, rumor pasar menyebutkan potensi perpindahan kepemilikan antar institusi besar, baik lokal maupun asing, yang tengah menata ulang portofolio menjelang semester II 2025.