[Medan | 15 Juli 2025] Enam emiten milik taipan Prajogo Pangestu mencatatkan lonjakan nilai transaksi signifikan pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, dengan total mencapai Rp6,08 triliun, atau menyumbang hampir 32% dari total transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercatat sebesar Rp19,05 triliun.
Emiten dengan nilai transaksi tertinggi adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) sebesar Rp1,54 triliun, disusul PT Petrosea Tbk. (PTRO) sebesar Rp1,46 triliun, dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan Rp1,41 triliun. Sementara itu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mencatat Rp1,08 triliun, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) berkontribusi Rp572 miliar.
Sementara itu, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) hanya membukukan nilai transaksi Rp1,13 miliar. Rendahnya nilai transaksi itu terjadi karena saham CDIA mengalami auto rejection atas (ARA) pada awal perdagangan hari Senin ini.
Merujuk data Bloomberg, saham CDIA melonjak 100 poin atau 25% ke level Rp500 sesaat setelah pembukaan perdagangan Senin (14/7/2025). Di level harga saat ini, saham CDIA sudah ARA 4 hari perdagangan berturut turut dengan mencetak kenaikan 163,15% dari harga initial public offering (IPO) Rp190 per saham.
Menurut analis, lonjakan transaksi saham-saham Grup Barito ini berkaitan erat dengan perubahan metodologi MSCI untuk review Agustus 2025. Sebelumnya, MSCI mengecualikan saham-saham yang berstatus UMA (Unusual Market Activity), namun kini mereka melonggarkan aturan tersebut. Akibatnya, saham-saham seperti CUAN, BREN, dan PTRO yang sempat terdiskualifikasi, kini dinilai berpotensi masuk indeks MSCI Global Standard.
Kondisi ini mendorong sentimen positif dan spekulasi kuat dari investor bahwa saham-saham grup Prajogo akan diborong oleh fund manager global pada saat rebalancing indeks MSCI yang dijadwalkan pada bulan Agustus mendatang. Pergerakan masif pada volume transaksi mengindikasikan aksi akumulasi yang kuat, baik dari investor institusional lokal maupun asing.